Rabu, 30 Desember 2015

Tema: Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan




Teknologi Untuk Pengetahuan


 
     Saat ini orang sangat sering mendapatkan informasi-informasi dari media 
elektronik yang beragam, namun ada beberapa sebagian orang yang masih belum 
faham menggunakan teknologi masa kini untuk mencari informasi tersebut, bahkan 
sebagian kalangan tersebut tidak ingin tahu atau tidak penting bagi mereka. Menyadari 
bahwa Teknologi informasi dan Komunikasi layak untuk diketahui oleh masyarakat 
umum dan tidak mengenal si kaya dan si miskin untuk dapat mengaksesnya serta 
setiap masyarakat seharusnya mendapatkan haknya dalam mendapatkan fasilitas teknologi
 informasi yang berkembang secara dinamis agar bangsa kita tidak miskin dalam 
pengetahuan yang saat ini sedang menjadi trend dunia. 

     Ilmu pada dasarnya adalah pengetahuan tentang sesuatu hal atau fenomena, baik yang 
menyangkut alam atau sosial (kehidupan masyarakat) yang diperoleh manusia melalui proses 
berfikir. Artinya bahwa setiap ilmu merupakan pengetahun tentang sesuatu yang menjadi 
objek kajian dari ilmu terkait.

     Alam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh 
manusia melalui pengamatan inderawi. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan
indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah 
dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru 
dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan
tersebut.

     Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi dikenal 
sebagai pengetahuan empiris atau pengetahuan aposteriori. Pengetahuan ini bisa 
didapatkan dengan melakukan pengamatan dan observasi yang dilakukan secara 
empiris dan rasional. Pengetahuan empiris tersebut juga dapat berkembang menjadi 
pengetahuan deskriptif bila seseorang dapat melukiskan dan menggambarkan segala 
ciri, sifat, dan gejala yang ada pada objek empiris tersebut. Pengetahuan empiris juga 
bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi berulangkali. Misalnya, 
seseorang yang sering dipilih untuk memimpin organisasi dengan sendirinya akan 
mendapatkan pengetahuan tentang manajemen organisasi.

     Selain pengetahuan empiris, ada pula pengetahuan yang didapatkan melalui akal budi 
yang kemudian dikenal sebagai rasionalisme. Rasionalisme lebih menekankan pengetahuan 
yang bersifat apriori; tidak menekankan pada pengalaman. Ilmu pengetahuan adalah suatu 
proses pemikiran dan analisis yang rasional, sistimatik, logik dan konsisten. Hasilnya 
dari ilmu pengetahuan dapat dibuktikan dengan percobaan yang transparan dan objektif. 
Ilmu pengetahuan mempunyai spektrum analisis amat luas, mencakup persoalan yang 
sifatnya supermakro, makro dan mikro. Hal ini jelas terlihat, misalnya pada ilmu-ilmu: 
fisika, kimia, kedokteran, pertanian, rekayasa, bioteknologi, dan sebagainya.

     Ilmu pengetahuan pada dasarnya memiliki tiga komponen penyangga tubuh pengetahuan 
yang disusunnya yaitu ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Epistemologis hanyalah 
merupakan cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh 
ilmu pengetahuan. Ontologis dapat diartikan hakekat apa yang dikaji oleh pengetahuan, 
sehingga jelas ruang lingkup ujud yang menajdi objek penelahannya atau dengan 
kata lain ontologism merupakan objek formal dari suatu pengetahuan. Komponen 
aksiologis adalah asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu pengetahuan. 

     Dalam konsep yang pragmatis dengan kemungkinan berlaku secara akademis 
dapatlah dikatakan bahwa pengetahuan (body ofknowledge), dan teknologi sebagai 
suatu seni (state of arts) yang mengandung pengertian berhubungan dengan proses 
produksi menyangkut cara bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga 
kerja dan ketrampilan dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi. secara 
konvensional mencakup penguasaan dunia fisik dan biologis, tetapi secara luas juga 
meliputi teknologi sosial, terutama teknoogi sosial pembangunan (the social technology 
of development) sehingga teknologi itu adalah merode sistematis untuk mencapai tujuan
insani.

     Teknologi memperlihatkan fenomenanya alam masyarakat sebagai hal impersonal 
dan memiliki otonomi mengubah setiap bidang kehidupan manusia menjadi lingkup 
teknis. Jacques Ellul dalam tulisannya berjudul the technological society (1964) tidak 
mengatakan teknologi tetapi teknik, meskipun artinya sama. Menurut Ellul istilah 
teknik digunakan tidak hanya untuk mesin, teknologi atau prosedur untuk memperoleh 
hasilnya, melainkan totalitas metode yang dicapai secara rasional dan mempunyai 
efisiensi (untuk memberikan tingkat perkembangan) dalam setiap bidang aktivitas manusia. 
Jadi teknologi menurut Ellul adalah berbagai usaha, metode dan cara untuk 
memperoleh hasil yang distandarisasi dan diperhingkan sebelumnya. Ilmu pengetahuan 
dan teknologi merupakan bagian-bagian yang dapat dibeda-bedakan, tetapi tidak 
dapat dipisah-pisahkan dari suatu sistem yang berinteraksi dengan sistem-sistem 
lain dalam kerangka nasional seperti kemiskinan. 

     Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi 
kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila
pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok 
seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dan lain-lain. Garis kemiskinan yang 
menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok. 

     Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan dipengaruhi oleh 
tingkat pendidikan, adat istiadat, dan sistem nilai yang dimiliki. Dalam hal ini garis 
kemiskinan dapat tinggi atau rendah. Terhadap posisi manusia dalam lingkungan 
sosial, bukan ukuran kebutuhan pokok yang menentukan, melainkan bagaimana 
posisi pendapatannya ditengah-tengah masyarakat sekitarnya. Kebutuhan objektif 
manusia untuk bisa hidup secara manusiawi ditentukan oleh komposisi pangan 
apakah benilai gizi cukup dengan nilai protein dan kalori cukup sesuai dengan tingkat 
umur, jenis kelamin, sifat pekerjaan, keadaan iklim dan lingkungan yang dialaminya.

     Kemiskinan buatan yang relevan dalam hal ini adalah kemiskinan buatan, buatan
manusia terhadap manusia pula yang disebut kemiskinan struktural. Itulah kemiskinan yang 
timbul oleh dan dari struktur-struktur buatan manusia, baik struktur ekonomi, politik, sosial
maupun cultural. Selain disebabkan oleh hal-hal tersebut juga dimanfaatkan oleh
sikap penenangan, memandang kemiskinan sebagai nasib malahan sebagai takdir Tuhan. 
Kemiskinan menjadi suatu kebudayaan atau subkultur yang mempunya struktur dan 
way of life yang telah turun temurun melalui jalur keluarga. Kemiskinan 
(yang membudaya) itu disebabkan oleh dan selama proses perubahan sosial 
secara fundamental, seperti transisi dari feodalisme ke kapitalisme, perubahan 
teknologi yang cepat, kolonialisme, dsb.obatnya tidak lain adalah revolusi yang sama 
radikal dan meluasnya.

     Ilmu pengetahuan Teknologi merupakan suatu ilmu yang harus di dapatkan oleh 
semua orang, karena Teknologi bersifat dinamis yang setiap saat selalu update, jika 
masyarakat kurang akan pengetahuan dan teknologinya maka akan tertinggal dari
misalnya fasilitas fasilitas baru yang menggunakan Teknologi.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar