Senin, 24 April 2017

Pengetahuan Lingkungan



Pertumbuhan Penduduk dan Kelaparan


Ada 19,4 juta penduduk Indonesia yang masih menderita kelaparan 
setiap hari. Jumlah ini adalah sepertiga dari 60 juta orang yang 
tercatat masih menderita kelaparan di Asia Tenggara. FAO mencatat, 
negara-negara Asia Tenggara membuat kemajuan luar biasa untuk 
mengurangi kelaparan. Selama 25 tahun, jumlah penduduk yang 
kelaparan berkurang setengahnya. 

Secara global, pencapaian ini merupakan kemajuan paling 
menakjubkan untuk mengurangi kelaparan di dunia  yang disepakati   
pada World Food Summit 1996 dan Millennium Development Goals 
(MDG) – 1. Sementara di Indonesia, menurut Smulders, pertumbuhan 
ekonomi yang cepat dan kebijakan yang tepat di sektor pangan dan 
pertanian membantu dalam mencapai target pengurangan kelaparan 
MDG – 1.  

Persentase penduduk Indonesia yang menderita kelaparan turun 
dari 19,7 persen pada tahun 1990-1992 menjadi 7,6 persen pada 
tahun 2014-16. Meski berhasil meningkatkan ketersediaan pangan 
sumber energi, Indonesia membuat kemajuan yang lambat dalam 
mengurangi jumlah penduduk yang kekurangan gizi khususnya 
balita. 

Data terkini (2013) memperkirakan, pertumbuhan 37 persen balita 
di Indonesia terhambat. Hal ini menunjukkan masih banyak penduduk 
yang tidak memiliki akses atas pangan yang bergizi dan beragam. 
Perwakilan World Food Programme di Indonesia, Anthea Webb 
mengapresiasi langkah Indonesia yang disebutnya berhasil dalam 
mengurangi jumlah penduduk yang kelaparan.

FAO mencatat, Indonesia sudah melakukan berbagai upaya untuk 
mendukung ketahanan pangan dan gizi. Undang-Undang Pangan 
No. 18 Tahun 2013 menyatakan, memperoleh makanan yang cukup 
adalah hak asasi menusia. Undang-undang itu juga menyebut, 
negara wajib memastikan ketersediaan pangan yang cukup, aman 
dan gizi yang seimbang untuk semua orang dengan harga terjangkau. 

Sebenarnya, tantangan yang dihadapi Indonesia dan Asia Tenggara
tidak hanya memproduksi pangan lebih banyak dari lahan yang 
semakin terbatas, tetapi juga bagaimana memastikan semua orang 
mendapatkan akses yang lebih besar atas pangan sambil menghadapi 
berbagai ancaman seperti perubahan iklim dalam berinvestasi di 
pedesaan. 

Manajer Program International Fund for Agriculture Development 
(IFAD) Ronald Hartman menyatakan hampir separuh jumlah penduduk
Indonesia tinggal di pedesaan. Pertanian dan perikanan menjadi 
mata pencaharian utama mereka. Oleh karena itu, Indonesia bisa 
mendorong investasi di pedesaan untuk meningkatkan produktivitas 
masyarakat. 


Sumber:

http://hizbut-tahrir.or.id/2015/06/01/194-juta-penduduk-indonesia-masih-kelaparan/



 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar